Microsoft word - smile reconstruction with 6 upper anterior restoration in tetracycline discoloration and enamel h.doc
Smile reconstruction with 6 upper anterior restoration in tetracycline discoloration and enamel hypoplasiaAlexius Eron Tondas*, Erna Kurnikasari** *PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran **Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Kondisi gigi-gigi seseorang dan jaringan sekitarnya sangat mempengaruhi
estetika sebuah senyuman bahkan estetika wajah secara keseluruhan. Seringkali
dengan mendesain perbaikan gigi anterior rahang atas dapat menghasilkan
senyuman yang lebih estetis. Dalam mendesain senyum, terdapat beberapa
komponen yang perlu diperhatikan sebagai orientasi estetika. Hal tersebut dapat
membantu dokter gigi dalam mendiagnosa maupun menentukan restorasi akhir
yang diharapkan. Pada makalah ini dilakukan rekonstruksi senyum pada pasien
yang mengalarai diskolorisasi tetrasiklin dan hipoplasia email dengan pembuatan
enam all-porselen croimi pada gigi 13-23.
Katakunci: rekonstruksi senyum, desain senyum, orientasi estetika senyum,
Tlie condition of individual teetJi and the surrounding tissues should influence the esthetic value of a smile, .even it could influence tlie overall esthetics of tlie face. With a good upper anterior reconstruction design, we could I achieve n more esthetics smile. In designing patient's smile there arc some references and components that can be tused ns esthetics orientation. Those references and components could help dentists in making diagnosis and planning definitive esthetics restorations that enhance patient's smile value. Tliis paper describe a smile reconstruction in mtetracycline discoloration and enamel hypoplasia patient with six all-porselen crown on teeth number 13 to 23.I words: smile reconstruction, smile design, esthetics smile orientation, PENDAHULUAN
Di dalam praktik kedokteran gigi dewasa ini, kedokteran gigi estetika
berkembang dengan pesat. Pada umumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi
saat ini pun telah menyadari dan menginginkan penampilan gigi-geligi yang lebih
Dalam mendesain senyum yang seimbang, selain memerlukan keterampilan
tangan, seorang dokter gigi harus mengetahui komponen-komponen 'senyum
ideal' yang dapat dijadikan suatu orientasi estetika karena pada kenyataannya
terdapat banyak variasi individual pada masing-masing pasien. Orientasi estetika
dari komposisi gigi geligi dapat diperoleh dengan acuan referensi, elemen
senyum, proporsi dan simetri. Hal-hal tersebut adalah faktor-faktor komposisi
estetika yang membantu dokter gigi menentukan display gigi, ukuran, susunan,
dan kesejajaran selarna proses diagnosa dan perawatan.1
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai komponen-komponen senyum dan
aplikasinya pada laporan kasus pasien dengan pewarnaan tetrasiklin dan
Smile Design
Senyum adalah ekspresi wajah paling penting dan paling esensial dalam
memmjukkan pertemanan, persetujuan, dan penghargaan.2 Sebuah senyuman
biasanya terjadi apabila seseorang menunjukkan rasa senang atau rasa humor. Apa
pun emosi yang terkandung di dalamnya, senyum mempunyai peran sosial yang
sangat penting dan ditinjau secara psikologis, senyuman memberikan efek yang
baik dan positif bagi yang memberikan maupun yang menerimanya.
Kerusakan atau kelainan pada jaringan keras atau lunak pada rongga mulut
manusia seperti karies, diastema, gigi yang hilang, pewarnaan gigi, hipoplasia
email,, gusi yang berubah warna, dan lain sebagainya dapat membuat seseorang
secara sadar ataupun tidak sadar untuk menyembuny ikan senyumannya. Secara
umum, salah satu alasan pasien datang ke dokter gigi adalah untuk memperbaiki
Mendesain senyum (smile designing)1 adalah proses pemeriksaan dan
evaluasi lengkap pada jaringan lunak maupun jaringan keras mulut serta tindakan
perubahan yang akan memberikan pengaruh positif pada keseluruhan estetika
wajah. Dalam mendesain senyum yang seimbang selain memerlukan keterampilan
tangan, seorang dokter gigi harus mengetahui komponen-komponen 'senyum
ideal' yang dapat dijadikan suatu orientasi estetika.
Komponen Senyum Lip line.1,2,3,4 Garis bibir adalah banyaknya penampilan vertikal gigi saat
tersenyum, atau dengan kata lain adalah ketinggian bibir atas terhadap gigi insisif
sentral rahang atas. Upper lip line membantu dokter gigi untuk mengevaluas
panjang insisif rahang atas yang terlihat dan posis margin g
tersenyum.1'3 Lower Up lim membantu dokter gigi mengevaluasi posisi incisa
Sebagai acuan umum, lip line optimal saat tersenyum apabila bibir atas
(upper lip) menyentuh margin gingiva dan m
servikoinsisal gigi insisif sentral dengan sedikit gingiva interproksimal.
Smile line/smile arc.1,2,3 Lengkung senyum adalah relasi antara garis
imajiner yang dibentuk oleh ujung insisal gigi anterior rahang atas dengan kontur
Smile' line optimal apabila kurva yang dibentuk insisal gigi anterior rahang
atas menyentuh atau paralel dengan border bibir bawah (lower lip) saat tersenyum
sehingga akan memperlihatkan youthful smile.Lateral negative space.1,2,3 adalah daerah gelap pada koridor bukal yang
terbentuk antara gigi posterior dengan sudut mulut saat tersenyum. Tidak adanya
lateral negative space karena terlalu besamya ukuran kaninus, lengkung gigi yang
terlalu lebar, atau restorasi yang over-contour akan membuat senyum menjadi
tidak menarik, namun negative space yang terlalu lebar seperti pada kasus
hilangnya gigi premolar atau adanya gigi posterior yang malposisi ke arah palatal
juga dapat menyebabkan senyum menjadi tidak estetik.
Frontal occlusal plane.3 Dataran oklusal frontal diwakili oleh garis yang
dibentuk ujung gigi kaninus kanan ke ujung gigi kaninus kiri. Relasi ini tidak
dapat dilihat pada foto intraoral atau pada model studi. Dental fotografi saat
tersenyum juga belum tentu akurat. Salah satu cara optimal untuk memeriksa
frontal occlusal plane adalah dengan menginstruksikan pasien menggigit tongue blade atau dental mirror di regio premolar saat pemeriksaan klinis. Frontal occlusal plane optimal bila sejajar dengan interpupillanj line.Dental component. 1,2,3,4 Komponen dental pada senyum meliputi ukuran,
bentuk, proporsi, warna, kesejajaran, angulasi/inklinasi, posisi midline, dan
Gingival component. 1,2,3,4 Komponen gingiva pada senyum meliputi warna,
kontur, tekstur, ketinggian gingiva. Inflamasi, papila yang tumpul, embrasur gigi
yang terbuka (black triangle), dan margin gingiva yang tidak seimbang akan
Laporan Kasus
Seorang pasien wanita, berumur 28 tahun, pekerjaan swasta berdasarkan
anamnesa gigi depan atas dan bawah berwarna gelap dan telah dilakukan veneer
komposit sekitar 10 tahun yang lalu. Saat ini merasa kurang puas dengan warna
dan bentuk veneer komposit tersebut, dan ingin dibuatkan mahkota jaket metal-
porselen pada enam gigi depan rahang atas dan enam gigi depan rahang bawah.
Pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelainan. Pemeriksaan intra oral: oral
higiene buruk; kalkulus + pada regio 33-43; Gingiva: merah tua pada regio 33-43.
Status gigi: 16, 36, 45, 46, Gigi Hilang; 13, 12, 11, 21, 22, 23, Veneer komposit
(semua gigi vital, gigi 12 mobility grade I); 33,32, 31, 41,42, 43: Veneer komposit
(semua gigi vital, gigi 32,31, 41, 42 mobility grade 1); 26: Inlay komposit (post
perawatan endo); 38,48: Tambalan amalgam; 47: Tambalan komposit.
Rencana Perawatan
Membongkar veneer komposit 13-23, 33-43; Scaling seluruh regio;
Pembuatan mahkota jaket all porcelain pada gigi 13-23 dan mahkota jaket metal-
KESIMPULAN
Senyum yang seimbang/optimal secara estetika dapat diperoleh dengan
karakteristik sebagai berikut: upper lip line yang menyentuh margin gusi, dengan
kurva yang melengkung atau lurus; incisal line gigi rahang atas menyentuh atau
paralel dengan border lower lip; lateral negative smile yang minimal; frontal occlusal plane yang sejajar dengan interpupillary line; dan komponen gigi
maupun gusi yang harmonis. Dengan menggunakan acuan komponen senyum
sebagai orientasi estetika dalam mendesain pembuatan enam restorasi gigi
anterior rahang atas, dapat diperoleh rekonstruksi senyum yang seimbang,
youthful dan memuaskan secara estetis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Patil R. Eshetic dentistry – An artist’s science. India: P
2. Koilara S. Yap A. A clinical guide to direct cosmetic restorations with
giomer. Germany: Dental Tribune International GmbH;. 2008
3. Sabri R. The eight components of balanced smile. JCO 2005;39(3)
4. Bartlett D. Burton PA. Aesthetic dentistry – Quintessence publishing Co.;
Murder and Restoration in 1950s Rural Minnesota: State v. Viola Gavle On Thursday morning, April 6, 1950, as Oscar Rasmussen sat with his friends Albert Knutson and Truman Gavle in a bar in Emmons, Minnesota – a tiny town a few miles south of Albert Lea, near the Iowa border – he wasn’t planning to die in the next hour. Instead, he and his two friends had a few beers and then decided
Subscribe to Caron Connections, our free e-newsletter. Allegra Jacket designed by Margret Willson One pair size US 6 (4 mm) needles or size toOne pair size US size 5 (3.75 mm) needlesOne circular needle size US 6 (4 mm), 29" long Updated 6/30/11 One circular needle size US 5 (3.75 mm), 29" long SIZES: Small (Mediu